News Event

Blog Featured Image

Departemen Keilmuan BEM FEB UNAIR Gelar Prabu Adhikari Sarasehan Batch 1: Mengupas "Leadership Anxiety" di Kalangan Mahasiswa

Surabaya, 4 Mei 2024 – Departemen Keilmuan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Airlangga (UNAIR) 2024 sukses menyelenggarakan Prabu Adhikari Sarasehan Batch 1 dengan tema "Leadership Anxiety: Why Students Hesitate to Take on Leadership Roles?". Acara ini diadakan secara daring melalui platform Zoom dan dihadiri oleh ratusan peserta yang antusias untuk mendalami isu penting mengenai kepemimpinan di kalangan mahasiswa.

Sarasehan ini menghadirkan dua pembicara inspiratif, yaitu Hafizhun Shadiq yang merupakan Presiden BEM FEB UNAIR 2023 dan Gerry Pratama Putra, Wakil Presiden BEM UNAIR 2023. Keduanya dikenal memiliki pengalaman dan wawasan luas dalam bidang kepemimpinan mahasiswa. Diskusi ini dipandu oleh moderator Siri Indira Khoerotunnisa, Runner Up Duta FEB UNAIR 2023, dengan Dhio Nasywa Sigit, finalis Duta FEB UNAIR 2023, sebagai Master of Ceremony (MC).

Acara dimulai pada pukul 12.30 WIB dengan sambutan dari Presiden BEM FEB UNAIR, yang menekankan pentingnya memahami dan mengatasi kecemasan dalam mengambil peran kepemimpinan. "Kami berharap melalui sarasehan ini, mahasiswa dapat lebih percaya diri dan siap untuk mengambil peran sebagai pemimpin di berbagai organisasi," ujarnya.

Hafizhun Shadiq, dalam sesi pertama, berbagi pengalamannya selama menjabat sebagai Presiden BEM FEB UNAIR. Ia mengungkapkan bahwa kecemasan dalam kepemimpinan adalah hal yang wajar, namun dapat diatasi dengan berbagai strategi. "Kuncinya adalah memahami kekuatan dan kelemahan diri sendiri, serta selalu belajar dari pengalaman," kata Hafizhun. Ia juga menekankan pentingnya dukungan dari rekan-rekan dan mentor dalam mengatasi rasa cemas dan membangun kepercayaan diri.

Gerry Pratama Putra, dalam sesi berikutnya, membahas lebih dalam tentang faktor-faktor yang menyebabkan mahasiswa ragu untuk mengambil peran kepemimpinan. Menurutnya, rasa takut akan kegagalan dan kurangnya pengalaman sering kali menjadi hambatan utama. "Kita harus ingat bahwa setiap pemimpin besar pernah mengalami kegagalan. Yang terpenting adalah bagaimana kita bangkit dan belajar dari kegagalan tersebut," ujar Gerry. Ia juga memberikan tips praktis untuk mengatasi kecemasan, seperti membangun mindset positif dan mengembangkan soft skills.

Diskusi yang berlangsung interaktif ini memungkinkan para peserta untuk mengajukan pertanyaan dan berbagi pengalaman mereka. Siri Indira Khoerotunnisa sebagai moderator berhasil menjaga alur diskusi dengan baik, sehingga setiap topik dapat dibahas secara mendalam. Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh peserta mencakup berbagai aspek kepemimpinan, mulai dari manajemen waktu hingga bagaimana menghadapi kritik.

Selain diskusi utama, acara ini juga dilengkapi dengan sesi tanya jawab yang aktif. Banyak peserta yang merasa termotivasi dan mendapatkan wawasan baru mengenai kepemimpinan. Salah satu peserta, Rizky Maulana, menyampaikan apresiasinya, “Acara ini sangat bermanfaat, saya jadi lebih memahami bagaimana mengatasi rasa cemas dalam memimpin dan siap untuk mengambil peran lebih aktif di organisasi.”

Prabu Adhikari Sarasehan Batch 1 berhasil memberikan pencerahan bagi para mahasiswa tentang pentingnya kepemimpinan dan bagaimana mengatasi kecemasan yang sering menghambat mereka untuk maju. Departemen Keilmuan BEM FEB UNAIR berharap acara ini dapat menjadi langkah awal yang baik dalam membentuk generasi pemimpin yang percaya diri dan kompeten.

Dengan kesuksesan acara ini, BEM FEB UNAIR menunjukkan komitmennya dalam mendukung pengembangan kapasitas dan keterampilan kepemimpinan mahasiswa. Mereka berencana untuk terus menyelenggarakan acara serupa di masa mendatang, guna menciptakan lingkungan yang mendukung tumbuhnya pemimpin-pemimpin muda yang siap menghadapi tantangan di masa depan.